Profil

Apa itu KEJOGJA ?

KEJOGJA merupakan  kependekan dari Kempalan Keluarga Jogja, yaitu paguyuban perantauan warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di provinsi Kalimantan Selatan. Anggota KEJOGJA tersebar di 13 kabupaten / kota yang ada di Kalimantan Selatan dan berpusat di Kota Banjarmasin.

KEJOGJA didirikan oleh beberapa orang perantau asal DIY pada tanggal 1 Agustus 2016 bertempat di Hotel Aston Kab. Banjar.

Akta Pendirian            : No.  68 Tanggal 22 Maret 2018 Notaris Achmad Adji Suseno, S.H.

SK Kemenkumham    : AHU-0004432.AH.01.07 TAHUN 2018

Siapa Anggota KEJOGJA ?

Anggota yang tercatat dan telah memiliki Kartu Tanda Anggota sebanyak 400 orang dan terus berkembang hingga sekarang.

Anggota KEJOGJA terdiri dari :

  1. Anggota biasa, yaitu orang yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta atau anggota keluarganya ada yang berasal dari DIY dan saat ini berdomisili di Kalimantan Selatan
  2. Anggota kehormatan, yaitu seseorang yang bukan berasal dari DIY tetapi pernah tinggal di DIY, mencintai Yogyakarta dan saat ini berdomisili di Kalimantan Selatan

Sifat keanggotaan adalah SUKARELA dan AKTIF. Artinya tidak ada paksaan setiap warga perantauan DIY di Kalsel untuk menjadi anggota KEJOGJA. Selain warga yang domisili permanen di Kalsel, KEJOGJA juga memfasilitasi warga DIY yang tinggal sementara di Kalsel, misalnya karena penugasan kantor atau instansi. Warga perantauan model ini biasanya agak sungkan untuk masuk ke sebuah paguyuban, tapi di KEJOGJA mereka akan diakomodir dan diterima sebagai keluarga besar sehingga tidak merasa kesepian di perantauan.

Bermacam-macam profesi ada di KEJOGJA, mulai dari

  • Wiraswasta (bengkel, kontraktor, pengusaha kuliner dll)
  • Pegawai swasta (perbankan, pertambangan, perkebunan dll)
  • ASN
  • Anggota DPRD
  • Notaris
  • TNI dan Polri
  • Dokter (Paramedis)
  • Pekerja Media (Cetak, Elektronik)
  • Event Organizer
  • Dan lain-lain

Apa Motto KEJOGJA ?

Motto KEJOGJA adalah Guyub, Gayeng lan Migunani

Kegiatan KEJOGJA Apa Saja ?

Mengingat wilayah Kalsel yang cukup luas, maka KEJOGJA dibagi menjadi 4 Korwil berdasarkan domisili anggota, yaitu :

  • Banjarmasin – Barito Kuala
  • Banjarbaru – Banjar – Tanah Laut
  • Rantau – HSS – HST
  • Tabalong – Balangan – HSU
  • Batulicin – Kotabaru (Menyusul)

Dengan pembagian korwil diharapkan kegiatan-kegiatan KEJOGJA akan membumi dan lebih dirasakan oleh anggota maupun masyarakat setempat. Oleh karena itu peran aktif Korwil akan sangat menentukan keberlangsungan KEJOGJA. Akan memerlukan biaya dan effort yang sangat besar untuk mengumpulkan semua anggota Kejogja Kalsel dalam satu tempat. Yang paling mungkin adalah mengumpulkan anggota per masing-masing korwil. Itulah kenapa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KEJOGJA Kalsel membentuk korwil berdasarkan daerah domisili.

Jadi PP Kejogja TIDAK membagi anggota berdasarkan daerah asal (Bantul, Sleman dll), melainkan berdasarkan daerah DOMISILI (tempat tinggal) di Kalsel.

Bentuk kegiatan KEJOGJA merupakan kegiatan sosial kemasyarakatan dengan berpegang semboyan guyub, gayeng lan migunani. Selain nguri-uri kebudayaan Jawa khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta baik dalam hal kesenian, budaya maupun kuliner, kita juga ingin berkontribusi dan berperan aktif dalam pembangunan di Kalimantan Selatan.

Oleh karena itu kami selalu menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah di Kalsel, maupun pemerintah daerah di DIY.

Sesuai dengan motto kami, maka kegiatan KEJOGJA lebih ke kegiatan sosial. Pertemuan yang biasa kami sebut kempalan biasanya bertemakan nostalgia kuliner Jogja seperti gudeg, brongkos, mangut lele, thiwul  dan sebagainya. Kempalan Besar diadakan paling sedikit satu kali setahun, sedangkan kempalan kecil lainnya diadakan oleh masing-masing korwil.

Tujuan Didikan KEJOGJA

Tujuan didirikan Kejogja adalah :

  1. Meningkatkan persaudaraan warga DIY yang ada di Kalimantan Selatan
  2. Menghadirkan suasana Jogja (sosial, budaya, kuliner dan lainnya) bagi anggota
  3. Menjadi wadah bertukar pikiran untuk bisa lebih berkembang dan bermanfaat
  4. Menggagas kontribusi dan keterhubungan sosial antara Provinsi DIY dengan Kalimantan Selatan

Jadi di KEJOGJA tidak ada sekat berdasarkan daerah asal Bantul, Sleman, Gunung Kidul Kulon Progo maupu Kota Jogja. Dengan kekuatan besar DIY, KEJOGJA kita akan lebih kuat.

Pendanaan

Sejak awal, para pendiri KEJOGJA sepakat untuk tidak menarik iuran rutin ke anggota. KEJOGJA juga tidak mengadakan kegiatan arisan dan sejenisnya.

Dana organisasi diperoleh dari :

  • Keuntungan penjualan kaos, seragam, kartu anggota, stiker, kalender dll
  • Keuntungan event yang diperoleh dari sponsor
  • Sumbangan sukarela anggota
  • Usaha yang halal dan tidak melanggar hukum